BANJARMASIN – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan melaksanakan program Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di enam kabupaten/kota di Kalsel pada tahun 2025. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan masyarakat sekaligus mendukung penciptaan wirausaha baru.

Kepala Disnakertran Kalsel, Irfan Sayuti diwakili Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Penempatan Produktivitas Tenaga Kerja (P4TK) Disnakertrans Kalsel, Indah Fajarwati, menyampaikan bahwa program TTG dan TKM ini merupakan hasil kolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalsel melalui kegiatan Mobile Training Unit (MTU).

“Harapan kami, setelah pelatihan dari BLK, masyarakat yang mengikuti program ini akan difasilitasi dengan sarana bantuan usaha. Jadi, tidak ada alasan lagi setelah pelatihan mereka tidak mempunyai peralatan untuk berwirausaha. Kami berharap 100 persen dari pelatihan ini bisa berlanjut ke usaha formal atau menjadi wirausaha baru,” ungkapnya, Senin (10/03).
Indah menjelaskan bahwa terdapat enam paket pelatihan yang akan dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Kalsel. Di antaranya adalah pelatihan menjahit pakaian dasar di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru; tata boga pembuatan frozen food di Kabupaten Tanah Laut; tata boga pembuatan pastry dan bakery di Kabupaten Hulu Sungai Tengah; serta service sepeda motor injeksi di Kabupaten Kotabaru.
“Paket-paket pelatihan ini berdasarkan pengajuan proposal dari masyarakat atau desa yang meminta fasilitasi sarana bantuan usaha lanjutan setelah mengikuti pelatihan MTU,” jelas Indah.
Selain itu, para peserta pelatihan juga akan mendapatkan tambahan penguatan selama tiga hari untuk mempersiapkan mereka dalam menjalankan program TTG dan TKM. Setiap kegiatan akan diikuti oleh 16 orang, yang juga akan mendapatkan fasilitas sarana bantuan usaha. Namun, untuk pengelolaan aset, Disnakertrans menyerahkannya kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang akan bertanggung jawab untuk melaksanakan, memonitor, serta mengevaluasi kebutuhan peserta.
“Apabila peserta ingin berwirausaha, mereka akan diberikan pinjam pakai sarana bantuan usaha yang telah kami berikan,” tambah Indah.
Program TTG dan TKM ini direncanakan akan berlangsung dari April hingga Mei 2025 di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), dan berakhir pada Agustus hingga September 2025 di Kabupaten Kotabaru.
Indah juga menjelaskan bahwa program TTG memanfaatkan potensi lokal di setiap daerah. Misalnya, di Kabupaten Tanah Laut, yang kaya akan ikan, pelatihan tata boga pembuatan frozen food dipilih sebagai alternatif agar memberikan nilai tambah produk hasil perikanan dan bisa dipasarkan lebih luas. Sementara itu, melalui program TKM ini diharapkan akan melahirkan pelaku-pelaku usaha baru sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian di Kalimantan Selatan.
“Dengan adanya sarana bantuan usaha ini, kami berharap dapat membantu masyarakat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka melalui kewirausahaan,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)
SUMBER : abdipersadafm