Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur menghadiri Milad dan Halal Bihalal Pondok Pesantren Miftahul Ulum ke-23, Batu Mulya Kabupaten Tanah Laut, Sabtu (20/4/2024).
“Saya berharap pondok pesantren Miftahul Ulum kedepannya dapat terus melahirkan manusia-manusia yang unggul, dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di segala bidang yang ada di Prov Kalsel, khususnya di Kabupaten Tanah Laut,” sebut Agus Dyan saat membacakan sambutan tertulis gubernur.
Harapan ini disampaikan persis pada peringatan usia ponpes Miftahul Ulum yang ke-23, diharapkan pula dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) hebat dan berkualitas.
Peringatan milad dan halal bihalal ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kalsel dan Kab Tala, termasuk Penjabat Bupati Tala Syamsir Rahman.
Selanjutnya, Agus Dyan tentu memberikan ucapan selamat milad, sehingga nantinya ponpes Miftahul Ulum terus tumbuh menjadi lembaga pendidikan islam yang senantiasa melahirkan SDM yang islami, berwawasan luas, dan berdaya saing.
Milad dan Halal bihalal ini sebagai ungkapan rasa syukur atas perjuangan yang selama 23 tahun ponpes ini berdiri hingga bisa seperti sekarang, di hari yang berbahagia ini pula, disampaikan jika bertambahnya usia tidak menjadi ukuran dari eksistensinya sebuah lembaga pendidikan, tetapi harapan yang sebenarnya dari bertambahnya usia ini adalah semakin besar harapan-harapan untuk terus maju, dan berkembang dalam menjalankan fungsi pendidikan.
“Di zaman seperti sekarang ini, ponpes memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, dan dalam kesempatan yang berharga ini pula, setidaknya ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama, pertama, ponpes tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan islam yang bergelut di bidang spiritualitas semata tetapi lebih dari itu,” ujar Agus.
Menurutnya, ponpes sebagai lembaga pendidikan juga harus ikut andil dalam mempertemukan ilmu islam murni dan ilmu pengetahuan atau sains, dengan demikian ponpes juga memiliki andil dalam menghadapi perubahan zaman.
Diterangkannya, jika dulu di zaman penjajahan santri mampu tampil heroik melawan penjajah, sejatinya di zaman sekarang pun santri mesti mampu tampil heroik pula dalam menghadapi segala tantangan yang berkembang, ponpes sebagai lembaga pendidikan harus bisa melakukan perubahan-perubahan dan memiliki kemampuan beradaptasi.
“Untuk itu, ponpes mau tidak mau juga harus dekat teknologi informasi, sehingga ekonomi pesantren benar-benar kuat, dan mandiri, serta mampu menjawab segala tantangan,” tutupnya. MC Kalsel/Fuz
SUMBER : diskominfomc