KEMBANGKAN WISATA BAMBU, DISHUT KALSEL KUNJUNGI DESA WISATA SANANKERTO

Penulis 02 May 2024 Daerah 0 Views

Suasana studi tiru dishut Kalsel ke desa wisata Sanankerto

JATIM – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuhzzahra, beserta jajarannya melakukan studi tiru pengembangan wisata bambu, di Desa Sanankerto Kecamatan Turen, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, pada Jumat (26/4).

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan Fathimatuhzzahra disambut langsung Kepala Desa Sanankerto, yang menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan bambu.

“Di Kalsel terdapat Potensi kurang lebih 2.000 ha lokasi yang dapat dikembangkan menjadi pengembangan bambu. Seperti di Tahura Sultan Adam dan KPH Hulu Sungai (loksado),” ujar Kadishut Kalsel dalam rilisnya yang diterima Abdi Persada FM pada Selasa (30/4).

Disampaikan pula, bahwa studi tiru ini bertujuan untuk pengembangan bambu dalam bentuk suatu ekowisata yang dapat berdampak kepada masyarakat sekitar.

Kepala Desa Sanankerto, M. Subur menyampaikan, bahwa objek wisata yang dikenal dengan Ekowisata Boon Pring Andeman ini, dikelola langsung Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Sanankerto dan dibantu pemuda-pemudi desa yang tergabung dalam Karang Taruna Bakti Pertiwi Desa Sanankerto.

Di objek wisata tersebut, juga terdapat arboretum bambu yang dapat dijadikan objek penelitian dan edukasi mengenai jenis-jenis bambu.

“Sebelumnya di desa kami cuma terdapat 6 jenis bambu. Dalam perkembanganya desa Sanankerto terus menambah koleksinya dari berbagai wilayah di Indonesia hingga saat ini mencapai 115 jenis bambu,” ujar Subur.

Diakhir kunjungannya, Kadishut Kalsel menyampaikan akan mengembangkan potensi bambu, salah satunya dengan menambah koleksi bambu pada arboretum yang berada di Tahura Sultan Adam yang menjadi salah satu destinasi wisata dan studi tiru yang diharapkan dapat meningkatkan PAD Pemprov.

Keberadaan bambu sendiri dapat menambah pontensi-potensi sumber air karena dapat menjaga sistem hidrologis sebagai pengikat air dan tanah serta meningkatkan volume air. Tanaman bambu yang rapat dapat mengikat tanah pada daerah lereng, sehingga berfungsi mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor. Tanaman bambu juga mampu menyerap air hujan yang cukup besar melalui mekanisme intersepsi, sehingga kemungkinan terjadinya aliran langsung dan erosi di atas permukaan lahan dengan dominasi bambu menjadi kecil. (DishutKalsel-RIW/RDM/RH)

SUMBER : abdipersadafm