Gubernur Kalsel (tengah) saat memberikan paparan program Siska Ku Intip
BANJARBARU – Komitmen dan inovasi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perkebunan dan peternakan mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Tim verifikasi dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) RI dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengunjungi Kalimantan Selatan, pada Rabu (8/3), untuk mendengarkan presentasi dari Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor terkait penghargaan Satyalancana Wira Karya.
Sahbirin Noor mengatakan, dirinya menggagas program sistem integrasi kelapa sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma (Siska Ku Intip) untuk peningkatan produksi dan populasi sapi melalui pemanfaatan lahan sawit inti-plasma, pemanfaatan limbah industri sawit dan pelepah sawit untuk pakan ternak, penguatan pembiayaan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penguatan rantai pasok ternak dan hasil ternak.
“Telah terbentuk 20 klaster Siska Ku Intip yang tersebar di 4 kabupaten yaitu Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala, dan Tabalong,” ungkap Sahbirin Noor.
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini melanjutkan, saat ini di Kalsel total populasi berjumlah 2.538 ekor sapi yang telah menghasilkan 59 ton daging sapi dan populasi akan terus bertambah seiring perkembangan program dengan target populasi 21.000 ekor sapi dan produksi daging 1.033 ton.
“Dengan adanya program Siska Ku Intip, harga biaya produksi sapi menjadi lebih terjangkau, memenuhi indikator keterjangkauan harga, jauh lebih efisien (57,37%) dibandingkan daging konvensional, sehingga mampu menyediakan daging sapi dibawah harga pasar,” lanjut Paman Birin.
Sebelum program Siska Ku Intip dilaksanakan di Kalsel, budidaya ternak sapi di Kalsel bersifat tradisional, biaya produksi sapi yang tinggi, penggembalaan sapi di kebun sawit kurang efisien baik dari segi waktu, biaya dan tenaga karena sapi digembalakan secara lepas liar. Dan setelah adanya program Siska Ku Intip, pola produksi sapi telah berubah menjadi berbiaya rendah karena memanfaatkan sumber pakan yang ada di kebun sawit.
Sementara itu, Kepala Biro Gelar, Tanda Jabatan dan Tanda Kehormatan Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono mengatakan, kunjungan kali ini adalah untuk verifikasi usulan dari Kementerian Pertanian, dikarenakan Gubernur Kalimantan Sahbirin Noor telah memenuhi syarat secara administrasi, terkait verifikasi ke lapangan, apakah benar inovasi Siska Ku Intip ini bermanfaat bagi para pekebun dan peternak
“Hasil dari verifikasi akan disampaikan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) untuk menjadi pertimbangan layak tidaknya menerima penghargaan,” ucap Ludi.
Untuk diketahui, penghargaan Satyalancana Wira Karya akan disematkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI tahun 2023 di Kota Padang. Satyalancana Wira Karya adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia, kepada para warganya yang telah memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain. (MRF/RDM/RH)
SUMBER : abdipersadafm