BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan menyebutkan, sedikitnya ada lima korban meninggal dunia, akibat ambruknya bangunan minimarket 3 lantai di Jalan Ahmad Yani Kilometer 14, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, pada Senin (18/4) sore. Korban terakhir bernama Hanafi, meninggal dunia di rumah sakit setelah sempat menjalani perawatan.
Korban meninggal dunia dan yang selamat dalam insiden ambruknya minimarket di kabupaten Banjar ini, ditemukan saat proses evakuasi oleh tim SAR gabungan TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan, sejak Selasa (18/4) petang hingga Rabu (19/4) dinihari.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Rikwanto, S.H., M.Hum. melalui Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i, S.I.K. mengatakan, para korban selamat langsung dibawa ke RS Sultan Agung, RS Ciputra Citra Garden dan RS Bhayangkara Banjarmasin, untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan korban meninggal dunia, dibawa ke RSD Ulin Banjarmasin untuk proses autopsi.
“Korban selamat yang berhasil dievakuasi ada sepuluh orang, semuanya dirawat di beberapa rumah sakit. Namun kemudian satu orang meninggal dunia, setelah menjalani perawatan akibat luka-lukanya,” kata Kabid Humas di depan wartawan, saat Konferensi Pers di Ruang Press Conference Bid Humas Polda Kalsel, pada Selasa (19/4) siang.
Ia menambahkan, hingga Selasa siang, personel Polri dan tim gabungan lainnya masih berupaya mencari dan menolong 2 korban lain yang diduga masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Sementara itu, terkait penyebab pasti ambruknya bangunan minimarket tersebut, Kabid Humas mengaku masih dilakukan penelusuran bahkan Tim Labfor Polri pun dihadirkan untuk menelisik penyebab ambruknya bangunan tiga lantai tersebut.
“Untuk penyebab ambruknya bangunan nanti dilakukan pendalaman bersamaan dengan pemeriksaan kepada saksi korban dan managemen minimarket,” tuturnya.
Sejauh ini, Polda Kalsel sudah meminta keterangan 4 saksi atas peristiwa ini. Yakni 2 saksi dari manajemen ritel, dan 2 orang korban selamat.
“Berdasarkan pengakuan 2 korban selamat, sebelum kejadian mereka mendengar seperti suara retak, dan beberapa detik kemudian bangunan runtuh dari atas”, paparnya.
Diakui Kabid Humas, proses evakuasi membutuhkan alat berat untuk bisa mengangkat puing-puing bangunan yang hancur. Peristiwa runtuhnya seluruh bangunan minimarket itu sempat membuat jalanan macet total. Banyak pula warga yang ingin melihat lebih dekat ke lokasi. (RIW/RH)
SUMBER : abdipersadafm