BANJAR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mengupayakan langkah strategis dalam pengendalian banjir, salah satunya dengan mendorong pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar.
Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin mengatakan bendungan tersebut menjadi solusi jangka panjang dalam menanggulangi permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah Kalsel.
“Pembangunan Bendungan Riam Kiwa saat ini masih dalam proses, namun kami akan terus mengupayakan percepatannya agar segera terealisasi. Kami berharap ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir di Kalimantan Selatan,” ucap Muhidin, usai meninjau warga terdampak banjir di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Rabu (29/1).
Ia juga menyebutkan kehadiran Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI dalam kunjungannya kali ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan bendungan tersebut.
“Apalagi beliau merupakan putra asli Kalsel, tentu harapan kita semakin besar agar proyek ini mendapat perhatian khusus,” tambahnya.
Selain mendorong pembangunan Bendungan Riam Kiwa, Pemprov Kalsel juga merencanakan normalisasi kawasan sungai sebagai upaya pengendalian banjir dalam jangka pendek yang bekerjasama dengan Pemerintah Kab/Kota.
“Dengan kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat, kami optimis langkah-langkah ini bisa mengurangi risiko banjir,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI, Roy Rizali Anwar mengungkapkan bahwa pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar telah memasuki tahap penyelesaian masalah sosial, terutama terkait lahan.
Menurutnya, proyek Nasional ini telah mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1,7 triliun dan saat ini masih menunggu persetujuan izin dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kami berharap proses ini segera tuntas agar pelaksanaan serta penandatanganan kontrak dapat dilakukan dalam waktu dekat,” kata Roy.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa berdasarkan kajian Balai Wilayah Sungai, Bendungan Riam Kiwa memiliki potensi untuk mengurangi risiko banjir hingga 70 persen di wilayah Kabupaten Banjar.
“Dengan berkurangnya intensitas banjir, diharapkan masyarakat dapat hidup lebih aman dan aktivitas diberbagai sektor tidak lagi terganggu setiap musim hujan tiba,” tambahnya.
Oleh karena itu, Roy meminta dukungan penuh dari seluruh pihak agar pembangunan tersebut dapat segera terealisasi dan berfungsi secara optimal.
“Jika semua proses berjalan lancar, pembangunan bendungan ini diharapkan bisa dimulai tahun ini dan selesai dalam lima tahun ke depan,” tutupnya. (BDR/RDM/RH)
SUMBER : abdipersadafm