Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Temu Kelompok Masyarakat Pengawas Se Provinsi Kalimantan Selatan 2024 dengan mengangkat tema “Ayo Bersama Kita Bersinergi untuk Menumbuhkembangkan Pokmaswas sebagai Garda Terdepan dalam Menjaga Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”.
Tujuan kegiatan dari Pokmaswas yaitu untuk menciptakan sebuah wadah komunikasi dan koordinasi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Pokmaswas serta stakeholder terkait lainnya, meningkatkan kualitas dan mutu serta ilmu pengetahuan bagi anggota Pokmaswas pada umumnya dan Pokmaswas yang baru terbentuk dan dikukuhkan dan untuk meningkatkan semangat dan kesadaran bagi anggota Pokmaswas dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan serta perhatian dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diwakili Kepala Bidang Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dislutkan Kalsel, M Rizal Ansharie mengatakan sangat menyambut baik dan mendukung dengan terselenggaranya kegiatan temu Pokmaswas se-provinsi Kalsel tahun 2024 ini, Banjarbaru, Rabu (4/12/2024).
“Kita ingin mempererat dan membina rasa kekeluargaan dan gotong royong antar Pokmaswas se Provinsi Kalsel,” katanya.
Disampaikan Rizal, kondisi saat ini untuk jumlah keseluruhan kelompok masyarakat pengawas yang aktif berjumlah kurang lebih 200 kelompok yang tersebar di 13 kabupaten/kota, sehingga perlu dilaksanakan temu koordinasi kelompok masyarakat pengawas se-Provinsi Kalsel.
Selanjutnya, mengingat keterbatasan sumber daya aparatur pengawasan yang dimiliki, dan luasnya wilayah yang harus diawasi, serta pasca adanya transisi implementasi peraturan perundang-undangan di sektor kelautan dan perikanan, tentunya sangat diperlukan peran fungsi dan penguatan pokmaswas dalam hal pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di Kalsel.
“Meningkatkan kualitas dan mutu serta ilmu pengetahuan bagi anggota pokmaswas pada umumnya dan Pokmaswas yang baru terbentuk dan dikukuhkan,” jelas Rizal.
Saat ini, potensi sumberdaya pengawasan yang ada di masyarakat cukup besar dalam membantu pengawasan dan juga sudah menjadi adat budaya di setiap daerah. kita menyadari bahwa keterlibatan masyarakat tradisional merupakan suatu rumusan yang perlu dikembangkan terutama dalam rangka pengawasan serta pengelolaan sumber daya perikanan.
Oleh karena itu, Rizal mengharapkan peran aktif peserta yang hadir dalam pertemuan ini agar dapat memberikan sumbang pemikiran dan transfer pengalaman, khususnya dalam peningkatan pengawasan, pengendalian, pencegahan, dan penanganan illegal fishing di wilayah perairan Kalsel. MC Kalsel/scw
SUMBER : diskominfomc