Kepala BPBD Kalsel, Suria Fadliansyah (tengah), saat menyerahkan buffer stock logistik secara simbolis kepada BPBD Kabupaten Kota
BANJARBARU – Puncak musim hujan di Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi akan terjadi pada awal Desember 2022 hingga pertengahan Januari 2023. Pemprov Kalsel mulai bersiaga menghadapi kemungkinan bencana Hidrometeorologi yang terjadi di masa itu.
Bencana hidrometeorologi adalah hujan lebat yang berdampak banjir, tanah longsor, air rob dan angin kencang berakibat pohon tumbang.
Dalam rakor antisipasi dan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi pada musim hujan dan penanggulangan bencana di gedung KH Idham Chalid Setda Kalsel, Banjarbaru, Selasa (1/11), Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar meminta para pemangku kepentingan agar saling bekerjasama dan berkordinasi dalam menghadapi bencana.
“Lakukan langkah mitigasi dan langkah antisipasi agar potensi bencana dapat dicegah sedini mungkin,” ucapnya.
Pemerintah kabupaten/kota diminta Gubernur untuk memberikan informasi penting agar bencana hidrometeorologi ini dapat segera diantisipasi. Sementara Pemprov Kalsel dituntutnya agar lebih solid dalam melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana.
“Kita sudah tahu daerah mana saja yang rawan banjir, pastikan sarana dan prasarana dari pemberitahuan atau peringatan dini sampai sarana dan prasarana untuk mengurangi dampak banjir termasuk evakuasi sudah tersedia di masing-masing daerah yang rawan bencana,” pintanya.
Di tempat sama Kepala BPBD Kalsel Suria Fadliansyah mengatakan telah melakukan segala upaya terkait kesiapsiagaan bencana. Mulai dari sosialisasi hingga pelatihan kepada masyarakat dan relawan.
“Sosialisasi sudah jalan, sudah persiapan latihan baik relawan dan BPBD dari kabupaten kota kita ajak bersama beberapa kali dalam kegiatan untuk persiapan dalam menghadapi bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor,” terangnya.
Suria mengaku, pihaknya juga terus menyiapkan buffer stock logistik untuk pertolongan pertama ketika bencana terjadi.
“Hari ini kami juga menyerahkan buffer stock ke kabupaten kota untuk ketahanan kita, kalau terjadi bencana ini yang utama kita serahkan,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)
SUMBER : abdipersadafm