Program Superprioritas Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor yaitu Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma (SISKA KU INTIP) berhasil maju ke Tahap III Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023 mewakili Inovasi Daerah Provinsi Kalsel.
Pada Tahap III ini telah dilaksanakan Verifikasi dan Kunjungan Lapangan oleh Tim penilai Utama (TPU) dan Tim Penilai Independen (TPI) dari Badan Perencana Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI pada Senin-Selasa, 27-28 Maret 2023.
Pemerintah Provinsi Kalsel dalam hal ini diwakili Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dipimpin langsung oleh Kepala BAPPEDA bersama Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi mendampingi TPI dari Ombudsman RI, dan BAPPENAS RI melakukan penilaian tahap III Verifikasi Tingkat Provinsi PPD 2023.
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi mengatakan, di tahap III ini telah mengunjungi salah satu pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Kalsel yaitu PT Buana Karya Bhakti (PT BKB) dilanjutan ke Pabrik Pakan Ternak dari Limbah Sawit dan ke Peternakan Sapi PT SISKA RANCH yang juga milik PT BKB Group.
“Kemudian verifikasi dan kunjungan lapangan dilanjutkan ke Implementasi Inovasi Program SISKA KU INTIP yaitu ke Klaster Tani Maju yang bermitra dengan PT BKB di Desa Wono Rejo Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu. Klaster Kebun Tengah mitra dari PT Gawi Makmur Kalimantan (PT GMK) di Desa Batalang Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut dan Klaster Akademi Komunitas (AKOM) Swarangan Mitra dari PT Citra Putra Kebun Asri (PT CPKA) Desa Swarangan Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut,” kata Suparmi, Banjarbaru, Rabu (29/03/2023).
Pada setiap lokasi kunjungan, disampaikan Suparmi tanggapan dan nilai positif diberikan oleh tim penilai baik dari TPI maupun TPU, hal ini karena Inovasi Program SISKA KU INTIP dianggap sebagai program unggulan daerah yang telah memenuhi aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.
“Adanya keterlibatan masyarakat pekebun dan peternak di sekitar perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam budidaya ternak sapi di lahan sawit telah mampu memberikan keuntungan kepada kedua pihak atau terjadi simbiosis mutualisme,” ujar Suparmi.
Hal ini karena Inovasi SISKA KU INTIP yang diinisiasi Gubernur ini memiliki tujuan antara lain meningkatkan populasi sapi dan produksi daging sapi di Kalsel, sehingga mampu mendukung ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan pekebun dan peternak, memberikan nilai tambah bagi pekebun, peternak dan pelaku usaha, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, membangun ekonomi hijau, pelestarian lingkungan dan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Suparmi menyebutkan, pada FGD ini dilakukan penggalian informasi oleh TPI dan TPU kepada beberapa perwakilan peserta FGD sebagai evidence – based terhadap penyusunan Rencana Kerja Pemda dan keterlibatan oleh para stakeholder mulai dari akar rumput hingga ke tingkat paling atas.
Suparmi menyebut, Inovasi Program SISKA KU INTIP yang memiliki hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM ini telah direplikasi oleh beberapa provinsi di Indonesia yaitu Riau, Bengkulu, Kalbar dan Kaltim dan kick off oleh Menteri Pertanian telah dilaksanakan baru-baru ini bertempat di PT BKB dan akan dikembangkan di seluruh wilayah sawit di Indonesia. Sebelum masuk ke tahap III PPD 2023, Inovasi SISKA KU INTIP telah dilakukan verifikasi dan kunjungan lapangan oleh Setmilpres Kemensekneg dalam rangka usulan Penghargaan Satya Lencana Wira Karya Gubernur Kalsel.
“Semoga Inovasi Program SISKA KU INTIP yang telah didukung oleh multistakehoder pusat, provinsi, kabupaten/kota bahkan internasional dalam hal ini Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership ( IARMCP) melalui Siska Supporting Program dapat menjadi inovasi daerah terbaik sebagai langkah mewujudkan swasembada sapi dan pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan mewujudkan pekebun dan peternak yang sejahtera berkesinambungan yang melayani pemerintah, pelaku usaha, serta Kluster Tani Maju dan SISKA Ranch”, ucap Suparmi. MC Kalsel/scw
SUMBER : diskominfomc