TINGKATKAN AKURASI DATA, DPKP KALSEL GELAR RAKOR SINKRONISASI ANGKA SEMENTARA DATA HOLTIKULURA

Penulis 23 January 2025 Daerah 0 Views

Tingkatkan akurasi data hortikultura di wilayah Kalimantan Selatan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar rapat pertemuan sinkronisasi Angka Sementara Data Holtikulura Provinsi Kalimantan Selatan bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan serta petugas data Hortikultura Kabupaten/Kota.

Plh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah mengatakan, penyelarasan data antar Provinsi dan Kabupaten/Kota sangat penting untuk mencegah adanya perbedaan informasi yang dapat menghambat perencanaan dan pelaksanaan program. 

”Melalui pertemuan ini, kita berupaya untuk menyinkronkan angka sementara data hortikultura tahun 2024 dan saya mengapresiasi komitmen seluruh peserta yang telah mempersiapkan data justifikasi dengan baik,” kata Imam, Kamis (23/1/2025).

Menurutnya, pemanfaatkan teknologi informasi seperti aplikasi SIPEDAS untuk mempermudah pengolahan data memungkinkan dalam melakukan validasi, analisis, dan pelaporan data secara efisien. 

”Dengan demikian, kita dapat menghadirkan data yang akurat dan transparan kepada seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya.

Imam menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama antar instansi, dibutuhkan kolaborasi erat antara Dinas Pertanian di semua tingkatan, Badan Pusat Statistik (BPS), serta para pelaku usaha hortikultura.

”Dengan komitmen dan kerja sama kita bersama, tantangan yang ada dapat kita ubah menjadi peluang. Mari kita jadikan pertemuan ini sebagai momentum untuk memperbaiki data, memperkuat kebijakan, dan meningkatkan kinerja sektor hortikultura di Kalimantan Selatan,” ungkapnya.

Disamping itu, Ia mengingatkan bahwa sektor pertanian, khususnya hortikultura, memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan, peningkatan ekonomi daerah, serta kesejahteraan masyarakat. Namun, sektor ini menghadapi berbagai tantangan besar salah satu isu terkini adalah perubahan iklim seperti fenomena kekeringan, banjir, dan anomali cuaca semakin sering terjadi, memberikan dampak besar terhadap produktivitas hortikultura serta peningkatan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) juga menjadi ancaman serius yang perlu ditangani secara strategis.

”Saya mengajak kita semua untuk memberikan perhatian khusus pada dampak bencana alam terhadap hortikultura. Data luas kekeringan, kebanjiran, dan kerusakan akibat bencana perlu dianalisis dengan seksama. Hal ini akan membantu kita dalam merumuskan langkah mitigasi yang efektif dan efisien,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

SUMBER : diskominfomc