Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor, Senin (14/11), mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tempat parkir yang mampu menampung 3 pesawat Narrow Body (bodi sempit).
“Kita jadi alternatif jika bandara di tempat lain seperti Bali, Surabaya dan lainnya sudah penuh,” ungkapnya.
Fasilitas lainnya, lanjut Zulfian, yakni mendirikan Posko Terpadu Monitorng yang bekerjasama langsung dengan TNI-Polri untuk melakukan sterilisasi jika memang ada pesawat delegasi G20 yang landing di Bandara Internasional Syamsudin Noor.
“Sebagai salah satu bandara pendukung, kami berkomitmen untuk menyukseskan kegiatan KTT G20 Indonesia di Bali,” ujarnya.
Meski Bandara Internasional Syamsudin Noor akan dijadikan wadah landing para delegasi G20, Zulian menyebut, hal itu tidak akan mengganggu proses penerbangan domestik.
“Nanti akan ada penanganan khusus untuk tamu kenegaraan, jadi tidak akan mengganggu penerbangan domestik,” bebernya.
Zulfian mengaku selama KTT G20 berlangsung pihaknya juga mengoptimalkan jam operasional bandara selama 24 jam setiap harinya. Kendati demikian, jam operasional untuk penerbangan domestik tetap tidak berubah, yakni mulai jam 6 pagi hingga 10 malam.
“Kita fokuskan untuk kedatangan delegasi G20 saja, tetapi kita juga menerima jika ada maskapai yang ingin menambah jam penerbangan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, selain Bandara Intednasional Syamsudin Noor Banjarmasin, 7 bandara pendukung lainnya yaitu Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. (SYA/RDM/RH)
SUMBER : abdipersadafm